Unsur paradigma setelah asumsi-asumsi dasar dan etika adalah model. Model (analogi) IPM sebagai model gerakan dakwah pelajar, maka model gerakannya dapat diambil dari ranah keagamaan, agama Islam. Untuk melakukan gerakan ilmu, model gerakan IPM mengambil rukun iman dan rukun Islam, karena dua rukun inilah yang mendasari kehidupan keagamaan dalam agama Islam. Jika kita umpamakan dalam gerakan ilmu dengan paradigma pelajar berkemajuan adalah seperti kehidupan keagamaan Islam, maka di situ perlu ada dua dasar tersebut. Akan tetapi oleh karena ranahnya berbeda, maka model tersebut perlu ditransformasikan dalam konteks ilmu atau gerakan pelajar.

a.        Model Iman yang Berkemajuan
Rukun iman dalam agama Islam terdiri dari iman kepada Allah, kepada malaikat, kepada kitab, kepada nabi, kepada hari kiamat dan kepada takdir. Iman yang pertama adalah iman kepada Allah s.w.t. ”Beriman” di sini dapat dimaknai sebagai membangun relasi dengan yang diimani. Oleh sebab itu, relasi tersebut dapat dijadikan sebagai model seperti dibawah ini:
Rukun Iman
Iman = Menjalin Hubungan
Gerakan Ilmu
Manusia
Pelajar
Allah
Pengabdian
Ilmu
Malaikat
Persahabatan
Teman
Kitab
Pembacaan
Buku
Nabi
Perguruan
Tokoh
Hari Kiamat
Penundaan
Kehancuran
Takdir
Penerimaan
Keterbatasan Ilmu
Rukun Iman sebagai Model Gerakan Ilmu
1)    Beriman kepada Allah berarti “membangun relasi dengan Allah”, dan relasi yang paling tepat adalah “pengabdian”, “kepadaMulah aku mengabdi”. Di sini Allah ditransformasikan menjadi ilmu, karena Allah adalah Sumber Ilmu. Beriman kepada Allah adalah mengimani ilmu. Maka dalam konteks gerakan ilmu, pelajar harus mengabdikan dirinya untuk mencari ilmu.
2)    Beriman kepada malaikat berarti “membangun relasi dengan malaikat”, dan relasi yang tepat adalah “persahabat-an”, karena malaikat adalah sahabat atau teman orang yang beriman. Dalam gerakan ilmu, pelajar harus berteman dekat dengan orang yang berilmu, yang mencintai ilmu.
3)    Beriman kepada Kitab adalah membangun relasi dengan kitab, dan relasi yang tepat adalah “pembacaan”, karena kitab adalah sesuatu yang dibaca. Maka dalam gerakan ilmu, pelajar harus membaca segala buku ilmiah.
4)    Beriman kepada Nabi adalah membangun relasi dengan Nabi, dan relasi yang tepat adalah “perguruan ”. Nabi sebagai guru yang memberikan pengetahuan, sekaligus juga sahabat, sebagaimana hubungan yang terjadi antara Nabi Muhammad s.a.w. dengan para sahabatnya. Maka, dalam gerakan ilmu, harus selalu berguru, belajar, dan bersahabat dengan para tokoh, pemikir, ilmuan, guru, dan lain-lain.
5)    Beriman kepada Hari Kiamat adalah membangun relasi dengan hari Kiamat, dan relasi yang tepat adalah “pencegahannya”, karena Kiamat dalam konteks ini dapat ditafsirkan sebagai “kehancuran”. Maka, gerakan ilmu IPM ialah bagaimana melakukan pencegahan terhadap segala sesuatu di muka bumi ini supaya tidak hancur.
6)    Beriman kepada Takdir adalah membangun relasi dengan Takdir, dan relasi yang tepat adalah “penerimaannya”. Takdir sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, dan karena itu relasi yang tepat adalah menerimanya. Takdir dalam konteks keilmuan dapat ditafsirkan sebagai “hukum alam”. Maka, dalam gerakan ilmu, IPM menyadari betul bahwa ilmu itu terbatas, dan akal juga terbatas. 


a.       Model Rukun Islam (dalam Paradigma Pelajar Berkemajuan)
Rukun Islam
Gerakan Ilmu
Pelajar Berkemajuan
Manusia
Syahadat
Syahadat Keilmuan
Ilmu Baru
Shalat
Perenungan
Inspirasi Baru
Puasa
Penelitian
Temuan Baru
Zakat
Pengajaran
Penyebaran
Haji
Pertemuan
Pertemuan
Rukun Islam sebagai Model Gerakan Ilmu
1)  Syahadat-, seorang yang beriman menyatakan secara eksplisit pengakuannya atas Allah sebagai satu-satunya Dzat Yang Patut Disembah, dan Muhammad adalah utusanNya, syahadat ini ditransformasikan pada keyakinan tentang ilmu, tentang pengetahuan, dan manfaatnya, dan bahwa Allah adalah Sumber Pengetahuan, dan Allah telah menurunkan wahyu. Syahadat keilmuan di sini adalah pengakuan bahwa wahyu adalah juga sumber pengetahuan, yang lebih tinggi kualitasnya daripada pengetahuan yang manapun, karena wahyu datang langsung dari sumber pengetahuan itu sendiri, pemilik pengetahuan itu sendiri, yaitu Allah s.w.t. Dan setiap kali mendapatkan ilmu baru, pelajar menemukan kebenaran yang baru.
2)      Sholat. dalam sholat seseorang merenung, mengingat Allah s.w.t. Dalam konteks gerakan ilmu, transformasi rukun ini berupa kontemplasi (perenungan) keilmuan. Merenungkan tentang masalah-masalah yang sedang diteliti mencoba mencari jawabnya secara serius. Dari kegiatan ini seorang pelajar akan mendapat inspirasi.
3)      Puasa. Puasa dikerjakan selama satu bulan dan selama puasa itu seorang Muslim juga dianjurkan untuk banyak merenung, banyak membaca kitab (tadarus), di samping melakukan kegiatan yang lain. Dalam gerakan ilmu adalah penelitian. Selama melakukan penelitian, seorang pelajar seolah-olah sedang bertapa, berpuasa, menahan diri dari melakukan hal-hal yang biasa dilakukan. Dari kegiatan penelitian ini seorang pelajar akan memperoleh temuan-temuan berupa karya ilmiah dan melakukan pengembangan ilmu pengetahuan.
4)      Zakat. Harta yang dimiliki oleh seorang pelajar adalah ilmu pengetahuan. Zakat dalam konteks tersebut adalah memberikan pengetahuan kepada orang lain, yaitu mengajar, memberikan ceramah-ceramah, memberikan pelatihan, dan sebagainya.
5)     Haji. Seorang Muslim melakukan perjalanan selama beberapa hari, melakukan ibadah haji selama beberapa hari, dan bertemu dengan ratusan, ribuan Muslim yang lain. Arena haji adalah sebuah arena pertemuan Muslim seluruh dunia, dan dari pertemuan ini bisa terjadi saling tukar pendapat, tukar pengalaman. Dalam konteks gerakan ilmu, adalah pertemuan-pertemuan internasional selama beberapa hari di mana terjadi tukar pendapat, tukar pandangan, yang semakin meningkatkan kualitas keilmuan seorang pelajar, sebagaimana halnya ibadah naik haji yang meningkatkan kualitas kualitas keilmuan.

 

- Designed by Azaki Khoirudin -