Pelajar Indonesia adalah bagian penting dari aset bangsa. Karena, merekalah kelah yang akan mewarisi eksistensi negeri ini. Kondisi bangsa yang sedang terpuruk saat ini karena mental dan produktivitasnya menurun atau bahkan mundur. Maka, sejauh mana kualitas pelajar akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, “pelajar ialah tiang Negara” dan menyelematkan pelajar sebagai generasi emas ialah tindakan menyelamatkan bangsa Indonesia.
Kehadiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai sayap gerakan pelajar memiliki peran strategis.  IPM berjuang untuk menjadikan pelajar Indonesia memiliki kualitas yang utuh sekaligus menjadi generasi bangsa yang berkualitas unggul. Sebagaimana, tujuan "Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia,  dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarntya.” Melalui gerakan IPM dapat dioptimalkan proses pembudayaan pelajar untuk menjadi sosok yang cerdas dan reilijus, sekaligus menjadi calon elite pencerah di Republik ini.
Di tengah dunia pendidikan yang galau orientasi dan dunia pelajar Indonesia diwarnai tawuran, selain prestasi yang menggembirakan, kehadiran IPM dan peran pendidikan Muhammadiyah yang mencerdaskan dan mencerahkan sangatlah dinanti. IPM khususnya penting untuk mempertajam fungsi dan peranannya sebagai kekuatan pelajar Indonesia, yang memberi fondasi nilai dan arah yang jelas sesuai tujuannya.
Karenanya menjadi penting bagi IPM untuk terus menerus agar anak-anak bangsa ini makin cerdas, relijius, dan bermaslahat bagi kehidupan bersama. Khusus bagi para aktivis IPM diperlukan usaha yang sungguh-sunguh untuk menjadikan gerakan ini benar-benar menjadikan generasi terpelajar Indonesia yang cerdas dan berakhlak mulia serta menjadi pencerah bangsa dam dunia kemanusiaan universal. Di sinilah pentingnya jihad intelektual dan jihad ruhaniah para kader IPM.
Sebagai gerakan pelajar tentu komitmen dan jatidiri kader IPM harus tampil sebagai sosok-sosok tepelajar muslim yang cerdas dan berakhlak mulia. Kerja-kerja praktis dan administratif jangan sampai melalaikan dan mereduksi potensi intelektual kader dan anggota IPM, baik ketika masih aktif maupun setelah menjadi alumni. Di tahun baru 2013 ini, bertepatan dengan semangat dan kepemimpinan baru ini, gerakan IPM harus menjadi gerakan ilmu, gerakan pencerahan untuk solusi permasalahan pelajar Indonesia.

- Designed by Azaki Khoirudin -