SEBUAH BUKU, PELAJAR BERGERAK Pengantar dan
Pertanggungjawaban Penyunting
Putaran zaman itu sungguh menakjubkan, sekali waktu engkau akan mengalai keterbelakangan, tetapi pada saat yang lain engkau memperoleh kemajuan”
(Imam Syafii)


Riak dan gelombang merupakan dialektika kehidupan yang harus disikapi dengan bijaksana. ADA KELUHAN PANJANG dan mendalam tentang krisis ideologi, wacana, dan pemikiran gerakan pelajar Indonesia. Ini berdampak pada kemacetan gerakan, terutama pada basis massa. Dengan lain kata, gerakan pelajar cenderung mandeg atau stagnan.  Akibatnya, aktivis gerakan pelajar Indonesia kurang memahami isu-isu kemasyarakatan baik yang terkait  spirtualitas, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial lainnya yang semakin kompleks. Padahal ini semua tanggungjawab sebagai aktivis pelajar, kaum terdidik yang punya tanggungjawan sosial.

Selain itu, perkembangan pemikiran, kebijakan dan regulasi organisasi, serta kajian isu-isu nasional dan global yang strategis belum secara masif bergulir dan ditindak-lanjuti organisasi di tingkat bawah (secara vertikal) bahkan juga secara horizontal dalam lingkup bidang-bidang dan lembaga. Untuk membaca realitas, sebuah pergerakan pelajar harus memiliki apa itu paradigma. Dimana paradigma berfungsi sebagai penafsir, penjelas, realitas yang dihadapi. Khususnya realitas dan kehidupan pelajar.
Nah, berbicara IPM sebagai sebuah organisasi sekaligus gerakan. IPM merupakan satu-satunya organisasi pelajar terbaik tingkat nasional, bahkan pada tingkat ASEAN. Dalam lintasan sejarah IPM selalu merespon realitas kehidupan dalam tiap zaman pergerakannya. Sebelum tahun 1998 IPM dikenal dengan paradigma Tiga T (Tertib Ibadah, Tertib Ibadah, dan Tertib Organisasi); pada tahun 2000, IPM muncul paradigma yang diberinama Khittah Perjuangan; pada tahun 2004 IPM menegaskan paradigma gerakannya sebagai gerakan sosial dengan munculnya Manifesto Gerakan Kritis-Transformatif; pada tahun 2010 muncul Gerakan Pelajar Kreatif; dan terakhir tahun 2012 IPM menegaskan dirinya sebagai gerakan ilmu dengan narasi besarnya yaitu Gerakan Pelajar Berkemajuan.
Begitu banyak dan kaya khasanah pemikiran yang menjadi paradigma gerakan IPM. Belum meluasnya pemahaman paradigma baru IPM tentang Gerakan Pelajar-Berkemajuan sebagai bagian dari ideologi gerakan di kalangan IPM, akan menjadi masalah. Kenapa pemikiran pada pendahulu tidak sampai pada generasi pelanjut ialah dikarenakan lemahnya tradisi domumentasi dan buku-buku yang berbicara gerakan IPM.
Buku Pelajar Bergerak Menuju Indonesia Berkemajuan ini dicuatkan untuk merespon keluhan tentang krisis ideologi gerakan IPM. Tentunya menjadi bacaan wajib bagi para aktivis yang ingin mendalami ideologi gerakan IPM. Selain itu, buku ini ingin hadir mewarnai dinamika dan dialektika pemikiran yang akan mendukung tema dan narasi besar Muktamar XIX IPM 2014 kali ini.
Dalam kesempatan ini, ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada pera konstributor tulisan Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan; Agus Purwanto, D.Sc.;  Prof.Dr. M. Amin Abdullah; Pradana Boy ZTF; Tafsir;  Moh. Mudzakkir; Muhammad Asratillah; Ridho Al-Hamdi;  Bachtiar Dwi Kurniawan; M. Abduh Zulfikar; David Effendi; Masmulyadi; dan Hamzah Fansury.
Semoga buku ini mempu menghadirkan spirit cahaya literasi di tubuh ikatan tercinta ini. Dari buku peradaban akan diukir. Dari buku sebuah gerakan akan terjaga dan terbimbing jalannya. Pelajar Bergerak dan Bergerak! Baca! Baca! Baca! Tulis!Tulis! Tulis!


Judul Buku        : Pelajar Bergerak Menuju Indonesia Berkemajuan
Penyunting           : Azaki Khoirudin
Penerbit            : Nun Pustaka
Harga               : Rp. 25.000,-
CP                    : Umi (0857 4904 0451)

- Designed by Azaki Khoirudin -