- Back to Home »
- IPM RUMUSKAN SPI BARU: MENUJU GERAKAN PELAJAR BERKEMAJUAN
Oleh:
(Azaki Khoirudin, Ketua Tim Perumus SPI 2014)
“Di dunia ini
tak ada yang abadi kecuali perubahan. Perubahan sistem perkaderan dengan demikian merupakan suatu
keniscayaan”.
-Dr. Khoiruddin Bashori-
Sobat Kuntum,
ada berita serru nich. Kemaren 22-25
Desember 2013 Pimpinan Pusat IPM adakan Seminar dan Lokakarya Sistem Perkaderan
IPM lho. Selanjutnya disingkat dengan
Semiloknas 1 SPI IPM. Kegiatan ini, sengaja dilaksanakan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah
Yogyakarta, karena merupakan “sekolah kader”. Hebat kan Sob?
Kira-kira kegiatan
ini untuk apa sih diadakan? Jadi, gini nih Sob, Semiloknas
1 SPI ini sebagai
langkah awal penyusunan sistem perkaderan yang baru. Di sini,
evaluasi gerakan IPM serta sistem perkaderan IPM selama ini juga dilakukan. Diharapkan
forum ini, menjadi forum intelektual (ijtihad:
berpikir) dalam menentukan masa depan perkaderan IPM. Serius banget ya, Sob? Iya sob, karena IPM
tidak main-main dalam urusan konsep
gerakan dan pembinaan kadernya.
Oh
ya, tau nggak Sob, kenapa SPI harus berubah? Singkat
cerita di IPM dikenal ada tiga SPI, yaitu SPI Merah (Semiloknas Ujung Pandang
1986), SPI Biru (Semiloknas Malang 1994), dan SPI Hijau (Semiloknas Makasar,
2002). Ada juga SPI Tomang , ini SPI pertama yang dirumuskan di Jakarta 1973). Tidak
salah, jika setiap dekade IPM malakukan evaluasi SPI yang dimilikinya kan Sob?
Selain itu Sob, perkembangan terakhir, IPM menemukan paradigma baru yang benar-benar menjadi ciri
khas gerakan pelajar yaitu Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB). Initinya GPB
ialah gerakan ilmu IPM. Sudah menjadi keharusan, jika gerakan IPM berubah, maka
SPI juga berubah. Kerena SPI berfungsi sebagai pendukung dan pengawal
kesuksesan gerakan IPM. Inilah Sob, yang membuat IPM selalu sesuai dengan
perkembangan zaman.
Dalam Semiloknas SPI 1 hari pertama,
dibuka oleh Prof. Zamroni (Bendahara PP Muhammadiyah), menurutnya IPM harus
mampu mencetak kader pemimpin Negara maju. Setelah pembukaan, dilanjutkan
Seminar ke-1 tentang “Paradigma Gerakan Keilmuan” oleh Prof. Heddy Shri
Ahimsa-Putra (Guru Besar UGM). Di sesi ini banyak dijelaskan tentang “paradigma
IPM sebagai gerakan ilmu, dalam dunia pelajar.
Selanjutnya Sob, Seminar ke-2 tentang “Filsafat Pendidikan Islam” oleh Prof.
Abd. Rachman Assegaf (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga), di sini banyak
dibicangkan bagaimana madzhab pendidikan IPM. Yang satu ini adalah materi yang
ditunggu-tunggu, Seminar ke-3 tentang “Paradigma Islam Berkemajuan dalam
Praksis Gerakan IPM”, oleh Mas Nugie (WS. MPK PP Muhammadiyah). Dalam sesi ini,
diskusi berlangsung sampai tengah malam. Mantab pokonya Sob!
Pada hari ke-2 Sob, kita fokus
membedah-bedah. Apa coba yang
dibedah? Jawabannya adalah Sistem Perkaderan. Kita bedah mulai dari Sistem
Perkaderan Muhammadiyah (SPM) oleh Asep Purnama Bahtiar (Ketua MPK PP
Muhammadiyah), SPI Merah oleh Agus Sukaca (Ketua Majelis Tabligh PP
Muhammadiyah), SPI Biru oleh Arif Jamali Muis dan Arif Mustofa Albuny, dan SPI
Hijau oleh Saud El-Hujjad. Setelah bedah-bedah Sob, baru hari ke-3 dan ke-4 dilakukan lokakarya Sistem Perkaderan
IPM (SPI) yang baru. Di sini diperbincangkan bagaimana SPI yang mendukung
suksesnya “gerakan pelajar-berkemajuan”, yakni gerakan yang membebaskan,
memberdayakan, dan memajukan. Jayalah IPM.