Archive for February 2014
Menginstal Ulang Sistem Kaderisasi IPM untuk Pelajar yang Berkemajuan
Dedet Putra Hendriko
Sekretaris Perkaderan ( PW IPM
Riau )
Derap langkah perjalanan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah selama ini banyak rintangan dan tantangan yang menghadang.
Itu semua tidak terlepas dari telah lamanya organisasi ini exist dalam
percaturan masyarakat sehingga disebut IPM salah satu penggerak civil society
dikalangan pelajar. Jika dilihat dari awal berdirinya IPM sampai perubahan nama
menjadi IRM sehingga kembali lagi menjadi IPM sungguh banyak proses yang harus
dilalui sehingga membuat kader IPM menjadi kader yang selalu siap untuk
menghadapi perubahan.
IDEALISME KAUM MUDA
ADA yang laju
dan yang layu. Dalam rentang waktu 85 tahun sejak Kerapatan Besar Pemuda
Indonesia (KBPI) II, 28 Oktober 1928, ada garis kontinuitas dan diskontinuitas
antara generasi hari ini dan generasi Sumpah Pemuda. Yang terus melaju adalah
kualitas kecerdasan anak-anak muda negeri ini. Adapun yang melayu adalah
kepeloporan politik kaum
muda untuk merajut kecerdasan yang berserak menjadi kekuatan progresif.
Bayangkan,
pada usia 25 tahun Bung Karno telah melahirkan pikiran-pikiran visioner untuk
menyintesiskan antara ”Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme”, yang menjadi
bantalan vital bagi perumusan dasar negara. Konsep Dakwah Muhammadiyah
Syamsul Hidayat
A. Landasan
Quran-Sunnah
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (ال عمران:104)
“Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali
Imran [3]:104)
MODEL TAJDID MUHAMMADIYAH:
Membangun Peradaban Utama
Achmad Jainuri*
Menurut
perhitungan kalender Hijriyah, pada 8 Dzulhijjah 1430 H bertepatan dengan 25
Nopember 2009 Muhammadiyah genap berusia satu abad. Dalam sejarah Islam siklus
seratus tahun selalu ditandai dengan munculnya mujaddid (pembaharu).
Hal ini didasarkan pada Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud: ”sesungguhnya
Allah akan membangkitkan pada kaum ini setiap awal abad seseorang yang akan
memperbaharui (paham) keagamaannya.” Mujaddid yang dimaksudkan bisa
seorang maupun kelompok, yang bentuknya bisa berupa pembaharuan pemikiran
maupun gerakan amal usaha. Bentuk pertama umumnya bersifat elitis dan yang
kedua biasanya bersifat populis.
Tantangan Muhammadiyah, Bertajdid Menuju Dahlan
-Dr. Yudi Latif-
MENYOAL tentang Muhammadiyah berarti menghidupkan
K.H. Ahmad Dahlan. Bukan berarti hari kelahiran beliau
dirayakan dalam bentuk haul. Bukan pula berarti menginstitusionalisasikan
peninggalan beliau, yang konsekuensinya membekukan Muhammadiyah dalam penjara spatio-temporal.
Akan tetapi, menghidupkan Ahmad Dachlan bermakna merekonstruksikan hidup dan pemikirannya untuk dijadikan
preskripsi aksi. Darinya kita bisa menimba pelajaran:
5 Karakteristik Islam Berkemajuan
Azaki Khoirudin
Karakter Islam berkemajuan untuk pencerahan peradaban mampu memberikan kekuatan yang dinamis dalam menghadapkan pelajar Islam dengan perkembangan zaman. Dalam penghad
PUNCAK PENGABDIAN SEORANG KADER
By. Slamet
Nur Achmad Effendy
Jihad.
Kata tersebut menjadi trend sejak meletusnya gerakan 11 september 2001 yang
diawali dengan hancurnya gedung pertahanan Amerika Serikat (Pentagon). Namun,
ada satu hal yang lebih dialektis bahwa ‘jihad’ lebih popular disbanding dari
‘ijtihad’ ataupun ‘mujahadah’. Jihad yang bermakna perjuangan dan pengorbanan
yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan keridhaan Allah. Perspektif jihad inilah
yang sudah salah kaprah, sehingga umat terjerembab pada fanatisme perjuangan
kosong.
INTERNALISASI, DIVERSIFIKASI & EKSTERNALISASI RELASI GERAKAN
“ Dunia memberi ruang pada
orang yang kata-katanya dan perbuatannya mencerminkan ia tahu mau kemana ” Napoleon
Hill.
Heroisme
sebuah gerakan terjadi dalam ranah kultur nilai dan kemampuan improvisasi
ide-gagasan dalam ruang individu (personal) dibawa kepada ruang umum (public)
yang membawa maslahat dan perubahan. Gerakan maupun organisasi yang lahir dalam
lingkup social adalah basis perjuangan yang mengangkat spirit perubahan realitas
social menjadi sebuah transformasi gerakan yang massif dikalangan masyarakat.
FILSAFAT PERKADERAN IKATAN
Landasan Internalisasi Nilai dan Tindakan Kader IPM§
Prolog
Hingar-bingar penyelenggaraan perkaderan IPM cenderung pada masalah hilir-praktikal. Akibatnya, hulu perkaderan sering terabaikan. Perlu pembahasan perkaderan IPM pada aspek filosofis atau level hulu. Sering tidak tersadari bahwa
permasalah yang muncul pada tingkat hilir sebenarnya merupakan akibat dari
masalah hulu yang tidak terselesaikan. Jadi, untuk meminimalisir permasalah
pada level hilir, maka permasalahan tingkat hulu harus segera dituntaskan. Karena jika masalah hulu ini selesai, maka masalah
teknis dan praktis akan mengikuti sesuai dengan dinamika dan inovasi manusia
sesuai dengan konteks waktu dan tempat.
IHSAN DAN TASAWWUF DALAM PEMIKIRAN ISLAM KLASIK DAN KOTEMPORER
Ke arah Spiritualitas Ihsan
yang "Berkemajuan"*
M. Amin Abdullah
Ihsan : Basis kesalehan individual.
Dalam
khazanah pemikiran Islam, baik klasik maupun kontemporer, khususnya yang ditransmisikan melalui nash-nash
hadis, dikenal 3 kata kunci penting dalam fundasi keberagamaan Islam yaitu, Iman, Islam dan
Ihsan. Apa Iman dan apa Islam tidak perlu dibahas disini, selain sudah sangat
dikenal, juga karena topik bahasan pengajian ramadlan kali ini adalah tentang Ihsan.
Ihsan didefinisikan “an ta’buda al-allah ka annaka tarahu, wa in
lam takun tarahu fa innahu yaraka” (Hendaklah kamu menyembah Tuhan
seolah-olah kamu melihatNya, dan seandainya kamu tidak melihatNya, sesungguhnya
Dia melihat kamu).
REAKTUALISASI ISLAM YANG ‘BERKEMAJUAN’
Agenda Strategis Muhammadiyah Di Tengah Gerakan Keagamaan
Kontemporer
PROF. DR. H.M. AMIN ABDULLAH.*
“Islam berkemajuan menyemaikan
benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran,
dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia, Islam yang
menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki- laki maupun perempuan tanpa
diskriminasi. Islam yang menggelorakan misi anti perang, anti terorisme,
antikekerasan, anti penindasan, anti keterbelakangan, dan anti terhadap segala
bentuk pengrusakan di muka bumi, seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan,
kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta berbagai kemunkaran yang
menghancurkan kehidupan. Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang
memayungi kemajemukan suku, bangsa, ras, golongan dan kebudayaan umat manusia
di muka bumi” (Di kutip dari Pernyataan
Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua, Produk Muktamar ke-46 (2010).
Islam Berkemajuan sebagai Ideologi Terbuka
Oleh: Muhammad Asratillah
(Lembaga
Penelitian dan Pengembangan PW Muhammadiyah Sulsel)
Pandangan mengenai Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
yang berkemajuan sudah muncul sejak awal-awal dari pendirian Muhammadiyah.
Idiom “kemajuan”, “ memajukan “, “maju” dan “berkemajuan” telah
diperkenalkan oleh founding fathers Muhammadiyah. “Memajoekan hal Igama kepada
anggauta-anggautanja” bunyi pernyataan dalam statue pertamakali tahun 1912, dan
dalam edisi awal Suwara Muhammadijah yang di tulis dalam bahasa Jawa
diungkapkan “Karena menurut tuntunan agama kita Islam, serta sesuai dengan
kemauan zaman kemajuan”. Dalam Muktamar ke 37 tahun 1968 karakter Masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya salah atu cirinya adalah “Masyarakat Islam
adalah masyarakat yang maju dan dinamis, serta dapat menjadi contoh….”
KRITISISME DALAM ISLAM BERKEMAJUAN
Awal kehadiran Muhammadiyah di
Nusantara, memang digerakkan oleh sebuah tujuan besar yaitu menghadirkan “Masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya”, tetapi keinginan kuat untuk mewujudkan tujuan
tersebut diawali dengan “gugatan”. Muhammadiyah menggugat realitas keagamaan
yang mandul pada masanya, menggugat realitas kebudayaan yang impoten dan
mengugat realitas sosial yang timpang. Saat Muhammadiyah menawarkan narasinya
sendiri mengenai sejarah kemanusiaan di satu sisi dia melakukan gugatan
terhadap narasi-narasi lain di sekitarnya.
Apa dan Bagaimana??? URGENSI PERUBAHAN NOMENKLATUR IPM-IRM-IPM
Pendahuluan
Dalam bagian
pendahuluan ini saya meletakkan beberapa paragraf yang tercantum dalam tanfidz Muktamar IRM ke-15 untuk menengok
ke,mbali apa yang kita hasilkan di Muktamar yang tentu saja banyak memakan
biaya,energi, dan waktu.
Membangun Kesadaran Kritis Remaja
Munawwar Khalil*
Dari Pergumulan Ke Visi
Pengelolaan gerakan atau
organisasi kemasyarakatan, seperti IRM, pada dasarnya adalah proses. Oleh sebab
itu maka dalam sketsa interaksi dengan ruang dan waktu di sekelilingnya ia
harus tampil dalam perwajahan yang komplit, yaitu adanya pentahapan yang jelas.
Ia tidak boleh berpenampilan acak-acakan, reaksioner, ngebut nabrak-nabrak tak tentu arah. Dalam pada ini, refleksi yang mendalam atas pencandraaan jati diri hingga turun pada apa yang akan dilakukan kemudian dengan jati diri yang serupa itu, adalah sebuah kerja panjang dan ' membosankan'…….. tapi harus dikerjakan.
Ia tidak boleh berpenampilan acak-acakan, reaksioner, ngebut nabrak-nabrak tak tentu arah. Dalam pada ini, refleksi yang mendalam atas pencandraaan jati diri hingga turun pada apa yang akan dilakukan kemudian dengan jati diri yang serupa itu, adalah sebuah kerja panjang dan ' membosankan'…….. tapi harus dikerjakan.
Praksisme Kritis IRM
Apakah
yang Anda rasakan di masa transisi Indonesia saat ini ?...Tidak jelas !.....
Hampir semua kalangan..apalagi rakyat biasa…. merasakan dan menilai bahwa era
reformasi ini memberikan tanda tanya akan masa depan.
Unfinished Project bagi Gerakan IPM
Moh. Mudzakkir
- IPM merupakan organisasi sayap gerakan Muhammadiyah di kalangan pelajar. Ketika berbicara IPM secara ideologis, tentu tidak bisa melepaskan diri dari organisasi induk yaitu Muhammadiyah. Sebagai gerakan pelajar Muhammadiyah, paham ke-Islaman IPM pun harus merujuk kepada pemahaman Islam ala Muhammadiyah.