Archive for October 2013

GERAKAN INTELEKTUAL POSTMODERN



 Azaki Khoirudin
(Kaum Moderat-Reformis)

Dalam kaitan Gerakan Intelektual Postmodern (GIP) saya akan memulai dari sekilas beragam dari istilah “postmodern”, postmodernitas”, atau “postmodernisasi”. Perfik (kata awalan) “post”, menurut Jan Pakulski menindikasikan “transendensi historis” (melewati ambang batas tertentu, atau mengungguli dan melampaui modernitas), dan sifat tentatif formulasi-formulasi teoritik, ketidakpastian dalam hal arah perubahan yang melampaui fakta, bahwa tidak ada lagi hidup dalam masyarakat modern.

PERGERAKAN IPM (Tinjauan Filosofis)



PERGERAKAN IPM
(Tinjauan Filosofis)
Oleh; Azaki KhoirudinÓ


A.    Ontologi Pergerakan IPM
Ontologi merupakan suatu kajian tentang masalah keberadaan (eksistensi), yang membahas permasalahan; apakah ada itu, mengapa dikatakan ada, ada dengan sendirinya, ada secara kebetulan atau ada dikarenakan kreasi.

KONPIWIL 2013: TEMUKAN MODEL GERAKAN BARU





Sobat Kuntum, ada yang seru nih, 28-30 Oktober 2013 kemaren IPM baru saja sukses adakan Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) se-Indonesia. Kegiatan ini mengambil tema “Membumikan Gerakan Ilmu untuk Pelajar Berkemajuan”. 

MEMPERSANDINGKAN GERAKAN PELAJAR BERKEMAJUAN DENGAN GERAKAN INTELEKTUAL POSTMODERN




~Azaki Khoirudin[2]~

Gerakan Intelektual Postmodern
Konstruksi Sosial
Tak diragukan lagi, gerakan intelektual postmodern adalah suatu respon terhadap perubahan sosial yang begitu cepat. Khususnya aspek-aspek perubahan yang mempengaruhi “kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat Barat yang paling maju.

TRANSFORMASI PARADIGMA PELAJAR BERKEMAJUAN



Dalam Gerakan  ilmu, tentunya akan mempunyai implikasi transformatif sosial untuk perubahan. Dalam paradigma pelajar berkemajuan, perubahan ke arah kemajuan akan ditujukan untuk individu maupun sosial.

IMPLIKASI PARADIGMA PELAJAR BERKEMAJUAN




Dasar-dasar paradigma pelajar berkemajuan di atas menjadi basis epistemologis mempunyai implikasi pembacaan realitas:




MODEL GERAKAN PELAJAR BERKEMAJUAN



Unsur paradigma setelah asumsi-asumsi dasar dan etika adalah model. Model (analogi) IPM sebagai model gerakan dakwah pelajar, maka model gerakannya dapat diambil dari ranah keagamaan, agama Islam. Untuk melakukan gerakan ilmu, model gerakan IPM mengambil rukun iman dan rukun Islam, karena dua rukun inilah yang mendasari kehidupan keagamaan dalam agama Islam. Jika kita umpamakan dalam gerakan ilmu dengan paradigma pelajar berkemajuan adalah seperti kehidupan keagamaan Islam, maka di situ perlu ada dua dasar tersebut. Akan tetapi oleh karena ranahnya berbeda, maka model tersebut perlu ditransformasikan dalam konteks ilmu atau gerakan pelajar.

Etos (Nilai-nilai) Pelajar Berkemajuan



Etos Pelajar-Berkemajuan adalah perangkat nilai atau nilai-nilai yang mendasari perilaku komunitas pelajar IPM. Unsur yang sangat menjadi ciri khas paradigma pelajar berkemajuan adalah pada unsur transendensi (keimanan yang berkemajuan, dalam arti melampaui). Unsur transendensi ini dalam gerakan ilmu IPM diwujudkan dalam bentuk penghayatan. Penghayatan melibatkan pikiran dan perasaan pelajar terhadap sesuatu yang diyakininya atau disukainya, yaitu “ILMU”. Kalau dalam beragama penghayatan tersebut diwujudkan dalam peribadatan, untuk menyembah “Pengetahuan Mutlak”, dalam Gerakan Ilmu IPM, hal diwujudkan dalam kegiatan keilmuan sehari-hari.

ASUMSI DASAR PARADIGMA PELAJAR BERKEMAJUAN




Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB) ialah gerakan pelajar yang menjadikan Islam sebagai dasar untuk merancang kemajuan peradaban.  Islam di sini dimaknai sebagai keseluruhan perangkat simbol yang berbasis pada Al Qur’an dan As-Sunnah.  Adapun, dasar-dasar paradigma Pelajar Berkemajuan adalah unsur-unsur yang ada di bawah garis pemisah antara yang eksplisit dengan yang  non-eksplisit, yaitu unsur (1) asumsi dasar; (2) etos/ nilai-nilai, dan (3) model.

GERAKAN PELAJAR BERKEMAJUAN: Perlukah? Mungkinkah?



Gerakan Pelajar Berkemajuan: Perlukah? Mungkinkah?
Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB) adalah paradigma yang muncul dari Tanfidz Muktamar XVIII IPM di Palembang 2012. Paradigma didefinisikan sebagai seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami, menafsirkan dan menjelaskan kenyataan dan atau masalah yang dihadapi.  (Lihat Tanfidz Muktamar XVIII).  GPB  merupakan wujud dari gerakan ilmu yang tepat bagi (IPM), karena sesuai dengan basis masanya yaitu pelajar.

GERAKAN PELAJAR BERKEMAJUAN: SEBUAH PARADIGMA?


By. Azaki Khoirudin
Ketika melihat gerakan IPM sebelum 1998, dimana kegiatan IPM cenderung difokuskan pada masalah internal pelajar sehingga dikenal dengan sebutan tertib ibadah, tertib belajar, dan tertib organisasi.  Pasca Orde Baru tumbang, persoalan pelajar semakin kompleks tidak hanya di masalah internal organisasi tetapi juga eksternal terutama kaitannya dengan struktur kebijakan negara di bidang pendidikan.

REVITALISASI SEMANGAT SUMPAH PEMUDA




by, azakikhoirudin (Pegiat Rumah Ideas)

Sumpah Pemuda merupakan awal dari kelahiran bangsa Indonesia. Di mana selama ratusan tahun tertindas di bawah kekuasaan penjajah Belanda. Kondisi ini mendorong para pemuda menyatukan barisan untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Adapun isi teks Sumpah Pemuda sebagai berikut: 1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. 2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. 3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

MENUJU GERAKAN TERBAIK


TIGA KALI IPM RAIH JUARA 1 OKP TERBAIK NASIONAL: WHAT NEXT?
Sejarah panjang perjalanan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) selama ini berada di tengah liku-liku kehidupan mengalami proses deviasi-deviasi dari arus utamanya. Eksistensi IPM pun, mengalami dinamika yang hampir serupa. Tentu tidak bisa dinafikkan, bahwa perjalanan IPM telah memberikan warna bagi entitas-entitas komunitas lain. Paling tidak IPM telah memberikan warna bagi dirinya, sehingga menampilkan sosok organisasi yang tampil memberikan warna progresif dalam melakukan pencerahan terhadap terhadap otak dan hati pelajar Indonesia.

- Designed by Azaki Khoirudin -